Gaya antarmolekul adalah gaya aksi
di antara molekul-molekul yang menimbulkan tarikan antarmolekul dengan berbagai
tingkat kekuatan.
Ada tiga jenis gaya antarmolekul,
yaitu
http://afhrymaezha.blogspot.com/gaya-antar-molekul.html
1.
Gaya
Dipol-Dipol
2.
Gaya London
3.
Ikatan Hidrogen
Gaya dipol-dipol dan gaya London
dapat dianggap sebagai satu jenis gaya, yaitu gaya
van der Waals.
2.
Gaya London
Gaya London adalah gaya yang terjadi pada atom atau molekul, baik
polar maupun nonpolar. Gaya London atau disebut juga gaya dispersi, yaitu gaya
yang timbul akibat dari pergeseran sementara (dipol sementara) muatan elektron
dalam molekul homogen.
Ikatan van der
walls, ikatan terjadi karena adanya gaya London. Terjadi pada molekul-molekul
non polar atau yang tidak mengalami pengutuban muatan.
Jha kok bisa
gimana dong terjadi ikatan? teori gaya london mengatakan elektron pada suatu
atom atau pada suatu molekul tidak pernah berhenti bergerak, sehingga ada
kejadian suatu ketika… terjadi penumpukan muatan pada salah satu sisi, misalnya
pada molekul Adan B terjadi pengkutuban negatif pada sebelah kiri,
sehingga ketika sisi kiri A (negatif) ketemu sisi kanan B (positif) jadinya
ya….pastinya berikatan. Hanya saja ikatan ini sangat lemah pastinya. ikatan ini
yang kemudian menjadikan senyawa-senyawa nonpolar.
Gaya London terjadi akibat kebolehpolaran atau distorsi “awan
elektron” dari suatu molekul membentuk dipol sementara (molekul polar bersifat
dipol permanen).
Awan elektron dapat terdistorsi karena :
a.
Pada sekumpulan
besar molekul, setiap saat selalu terjadi tumbukan antarmolekul, tumbukan ini
menimbulkan dipol sementara membentuk muatan parsial positif pada salah satu
ujung molekul dan muatan parsial negatif pada ujung yang lain (terdistorsi).
b.
Molekul-molekul
yang terdistorsi selanjutnya menginduksi molekul lain membentuk dipol
terinduksi.
c.
Akibat
terbentuk dipol sementara pada sejumlah molekul yang bertumbukan dan
menginduksi sejumlah molekul lain membentuk dipol terinduksi, menimbulkan gaya
tarik-menarik di antara molekul- molekul tersebut. Gaya tarik-menarik seperti
ini dinamakan gaya London.
d.
Gejala tersebut
berlangsung secara terus menerus dan berimbas kepada molekul-molekul lain
sehingga terjadi gaya London di antara molekul-molekul yang ada.
Dengan demikian, gaya London adalah gaya antaraksi antaratom atau
molekul yang memiliki dipol sementara dengan jarak yang sangat berdekatan satu
sama lain.
Kekuatan
gaya London dipengaruhi oleh :
·
ukuran,
·
bentuk molekul, dan
·
kemudahan distorsi dari awan elektron.
Sentuhan di antara atom atau molekul dengan luas permukaan sentuhan
besar menghasilkan peluang lebih besar membentuk dipol sementara dibandingkan
bidang sentuh yang relatif kecil.
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh molekul, semakin besar
peluang terjadinya dipol sementara.
3.
Ikatan Hidrogen
Senyawa yang
mengandung atom hidrogen dan atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi,
seperti fluorin, klorin, nitrogen, dan oksigen dapat membentuk senyawa polar,
Karena:
Pada molekul
polar, pasangan lektron ikatan yang digunakan bersama lebih tertarik ke arah
atom dengan keelektronegatifan tinggi.
Akibatnya, atom
hidrogen menjadi lebih bermuatan positif.
Akibat dari
gejala tersebut, atom hidrogen dalam molekul polar seolah-olah berada di antara
atom-atom elektronegatif.
Yang akan
terjadi jika atom hidrogen yang bermuatan parsial positif yaitu:
berantaraksi
dengan atom-atom pada molekul lain yang memiliki muatan parsial negatif dan memiliki
pasangan elektron bebas.
Berdasarkan
hasil pengamatan, dalam senyawa-senyawa polar yang mengandung atomhidrogen ada
antaraksi yang lebih kuat dibandingkan antaraksi dipole maupun gaya London.
Antaraksi ini dinamakan ikatan
hydrogen.
Ikatan hidrogen
yaitu ikatan yang terbentuk antara hidrogen yang terikat pada atom yang
bersifat elektronegatif (tapi hanya F, O, dan N saja) contohnya pada air :
H-O-H disana H terikat di O, karena ikatan itu H bersifat cenderung
positif alasannya elektron lebih tertarik ke O, sehingga ketika kemudian H
tersebut ketemu dengan unsur elektronegatif yang lain contoh O dari air yang
lain, akan terjadi tarik menarik muatan positif H dengan muatan negatif O, jadi
deh ikatan antar mereka, dan jadilah air.
Peta Konsep “ IKATAN
MOLEKUL”
GAYA ANTARMOLEKUL
Gaya antarmolekul adalah gaya aksi
di antara molekul-molekul yang menimbulkan tarikan antarmolekul dengan berbagai
tingkat kekuatan.
Ada tiga jenis gaya antarmolekul,
yaitu
1.
Gaya
Dipol-Dipol
2.
Gaya London
3.
Ikatan Hidrogen
Gaya dipol-dipol dan gaya London
dapat dianggap sebagai satu jenis gaya, yaitu gaya
van der Waals.
2.
Gaya London
Gaya London adalah gaya yang terjadi pada atom atau molekul, baik
polar maupun nonpolar. Gaya London atau disebut juga gaya dispersi, yaitu gaya
yang timbul akibat dari pergeseran sementara (dipol sementara) muatan elektron
dalam molekul homogen.
Ikatan van der
walls, ikatan terjadi karena adanya gaya London. Terjadi pada molekul-molekul
non polar atau yang tidak mengalami pengutuban muatan.
Jha kok bisa
gimana dong terjadi ikatan? teori gaya london mengatakan elektron pada suatu
atom atau pada suatu molekul tidak pernah berhenti bergerak, sehingga ada
kejadian suatu ketika… terjadi penumpukan muatan pada salah satu sisi, misalnya
pada molekul Adan B terjadi pengkutuban negatif pada sebelah kiri,
sehingga ketika sisi kiri A (negatif) ketemu sisi kanan B (positif) jadinya
ya….pastinya berikatan. Hanya saja ikatan ini sangat lemah pastinya. ikatan ini
yang kemudian menjadikan senyawa-senyawa nonpolar.
Gaya London terjadi akibat kebolehpolaran atau distorsi “awan
elektron” dari suatu molekul membentuk dipol sementara (molekul polar bersifat
dipol permanen).
Awan elektron dapat terdistorsi karena :
a.
Pada sekumpulan
besar molekul, setiap saat selalu terjadi tumbukan antarmolekul, tumbukan ini
menimbulkan dipol sementara membentuk muatan parsial positif pada salah satu
ujung molekul dan muatan parsial negatif pada ujung yang lain (terdistorsi).
b.
Molekul-molekul
yang terdistorsi selanjutnya menginduksi molekul lain membentuk dipol
terinduksi.
c.
Akibat
terbentuk dipol sementara pada sejumlah molekul yang bertumbukan dan
menginduksi sejumlah molekul lain membentuk dipol terinduksi, menimbulkan gaya
tarik-menarik di antara molekul- molekul tersebut. Gaya tarik-menarik seperti
ini dinamakan gaya London.
d.
Gejala tersebut
berlangsung secara terus menerus dan berimbas kepada molekul-molekul lain
sehingga terjadi gaya London di antara molekul-molekul yang ada.
Dengan demikian, gaya London adalah gaya antaraksi antaratom atau
molekul yang memiliki dipol sementara dengan jarak yang sangat berdekatan satu
sama lain.
Kekuatan
gaya London dipengaruhi oleh :
·
ukuran,
·
bentuk molekul, dan
·
kemudahan distorsi dari awan elektron.
Sentuhan di antara atom atau molekul dengan luas permukaan sentuhan
besar menghasilkan peluang lebih besar membentuk dipol sementara dibandingkan
bidang sentuh yang relatif kecil.
Semakin besar luas permukaan bidang sentuh molekul, semakin besar
peluang terjadinya dipol sementara.
3.
Ikatan Hidrogen
Senyawa yang
mengandung atom hidrogen dan atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi,
seperti fluorin, klorin, nitrogen, dan oksigen dapat membentuk senyawa polar,
Karena:
Pada molekul
polar, pasangan lektron ikatan yang digunakan bersama lebih tertarik ke arah
atom dengan keelektronegatifan tinggi.
Akibatnya, atom
hidrogen menjadi lebih bermuatan positif.
Akibat dari
gejala tersebut, atom hidrogen dalam molekul polar seolah-olah berada di antara
atom-atom elektronegatif.
Yang akan
terjadi jika atom hidrogen yang bermuatan parsial positif yaitu:
berantaraksi
dengan atom-atom pada molekul lain yang memiliki muatan parsial negatif dan memiliki
pasangan elektron bebas.
Berdasarkan
hasil pengamatan, dalam senyawa-senyawa polar yang mengandung atomhidrogen ada
antaraksi yang lebih kuat dibandingkan antaraksi dipole maupun gaya London.
Antaraksi ini dinamakan ikatan
hydrogen.
Ikatan hidrogen
yaitu ikatan yang terbentuk antara hidrogen yang terikat pada atom yang
bersifat elektronegatif (tapi hanya F, O, dan N saja) contohnya pada air :
H-O-H disana H terikat di O, karena ikatan itu H bersifat cenderung
positif alasannya elektron lebih tertarik ke O, sehingga ketika kemudian H
tersebut ketemu dengan unsur elektronegatif yang lain contoh O dari air yang
lain, akan terjadi tarik menarik muatan positif H dengan muatan negatif O, jadi
deh ikatan antar mereka, dan jadilah air.
Peta Konsep “ IKATAN
MOLEKUL”